Sejarah Ballet: Kostum dari Tiap Era

Halo! Kali ini tim LENTUR akan membahas tentang sejarah dan perkembangan ballet beserta kostumnya. Yuk, kita simak!

1400-1500 EARLY BALLET

Ballet berasal dari negara Italia sebagai bagian dari tarian tradisional yang dikenal dengan Tarantella, sedangkan arti kata Ballet itu sendiri berasal Balli atau Balleti yang artinya adalah “menari”. Kostum yang digunakan untuk penari wanita adalah dress panjang dengan bahan yang tebal dan berat. Pada era ini, gerakan tari yang dilakukan masih sangat sederhana, sehingga para penari masih dapat melakukan tariannya walau kostum yang digunakan membatasi gerakan mereka.

1500 – 1600 COURT BALLET

Pada era ini, ballet dibawa dari Italia ke Perancis oleh seorang wanita bernama Catherine de Medici. Di Perancis, ballet menjadi sebuah tarian yang dilakukan dalam acara-acara kerajaan atau ditarikan oleh para bangsawan. Oleh karena itu, kostum ballet menjadi lebih mewah dan megah dilengkapi dengan hiasan kepala yang besar.

Pada zaman ini kostum didominasi dengan rok sutra bervolume (besar) yang menunjukkan garis leher dan pinggang dengan jelas. Rambut penari ditata seperti tatanan sehari-hari, bahkan terkadang tampak lebih mewah. Sedangkan pakaian penari laki-laki terinspirasi dari pakaian prajurit Romawi. Pada era ini, kostum penari memiliki nuansa warna dark copper, merah tua/marun dan ungu.

1600 – 1700 OPERA BALLET

Masih di Perancis, King Louis XIV dari Perancis yang terkenal dengan keahlian menarinya, mendirikan Paris Opera Ballet. Di era ini, ballet bergabung dengan opera dan ditampilkan di teater. King Louis sempat berperan sebagai “The Sun King” pada sebuah pertunjukan ballet saat ia berusia 14 tahun. Kostum yang digunakan hampir sama dengan era sebelumnya, yaitu kostum yang panjang, besar, dan megah dengan hiasan kepala. Sepatu yang digunakan oleh penari adalah sepatu dengan hak (heels).

Di masa ini ballet juga bisa bergabung dengan pesta topeng, sehingga para penari juga bisa menggunakan topeng sebagai aksesoris. Kostum penari laki-laki menggunakan pakaian ketat yang dilengkapi dengan kain brokat, rok pendek, serta helm dengan hiasan bulu-bulu. Sedangkan penari perempuan menggunakan pakaian berbahan sutra yang dibordir dengan berbagai lapisan. Ciri khas kostum penari pada masa ini adalah dengan adanya renda-renda yang terpasang dengan cantik serta dilengkapi dengan hiasan berbahan emas dan batu mulia.

1700 – 1800 BALLET D’ACTION

Pada tahun 1700-1800 penari ballet didominasi oleh laki-laki dengan keahliannya menampilkan gerakan-gerakan yang besar dan akrobatik. Gerakan-gerakan ini disebut dengan “technical virtuoso”. Penari-penari wanita menggunakan rok besar berbahan berat yang dilengkapi dengan hoops, dan masih memakai sepatu berhak (heels). Sedangkan penari laki-laki menggunakan pakaian yang lebih ketat di badan.

Kostum pada era ini dihias dengan ornamen bunga, lipatan, pita, dan renda untuk memperlihatkan gaya feminin yang mewah. Pada era ini, warna-warna pastel lembut seperti citron, peach, pink, biru, dan pistachio mendominasi rangkaian warna kostum panggung.

1800 ROMANTIC BALLET

Pada tahun 1800, ballet memasuki era Romantic. Pertunjukan ballet mulai menceritakan kisah-kisah magis dan mitos-mitos, seperti peri-peri dan makhluk fantasi lainnya. Di masa ini Charles Didelot pertama kali menciptakan pointe shoes, kemudian pointe shoes ini digunakan untuk membuat para penari terlihat seolah-olah sedang terbang atau melayang. Marie Taglioni menjadi penari wanita pertama yang menggunakan pointe shoes, namun saat itu pointe shoes yang digunakan masih sederhana, memiliki ujung yang lancip, dan belum memakai bahan yang keras. Era ini juga menghasilkan beberapa repertoire terkenal seperti La Sylphide dan Giselle.

Kostum yang digunakan didominasi dengan warna putih dan warna-warna lembut lainnya. Tutu pada era ini berbahan halus dan ringan, sepanjang betis. Karena pointe shoes sudah ditemukan pada era ini, maka para penari tidak lagi menggunakan sepatu berhak (heels).

1900 BALLET RUSSE

Pada era ini, ballet mulai tersebar ke Rusia, salah satunya melalui karya-karya repertoire yang dibuat oleh seorang koreografer terkenal yaitu Marius Petipa. Beberapa karya dari Marius Petipa yang sudah tidak asing lagi adalah The Nutcracker, Sleeping Beauty, dan Swan Lake. Tingkat kesulitan teknik menari pada era ini semakin meningkat, untuk memamerkan/ memperlihatkannya, kostum/tutu untuk penari perempuan dibuat lebih pendek. Tutu pendek yang berbentuk seperti piring dapat memudahkan gerakan para penari sehingga mereka dapat lebih leluasa bergerak, selain itu kita juga dapat menikmati serta mengagumi gerakan kaki para penari yang lebih rumit. Pointe shoes pada era ini juga sudah menggunakan bahan yang lebih keras dan cukup kokoh untuk mendukung kaki para penarinya.

Nah, itu dia perkembangan kostum ballet dari masa ke masa, sampai sebelum era ballet modern dan ballet kontemporer. Kostum ballet pada era mana yang menjadi favoritmu? Apakah kamu ingin mencoba menari dengan kostum ballet di era-era sebelumnya? Kira-kira, seperti apa, ya, perkembangan kostum balet di beberapa tahun yang akan datang?

Aisha Antinasari Ekaputri