The Story of Man: In Search of New Ideals

The Story of Man: In Search of New Ideals

Babak 1: Man and Nature

Koreografer: Dinar Karina

Musik: Nomad, Tony Levin

Kitab-kitab suci di dalam tradisi Ibrahim, mengisahkan bahwa perjalanan umat manusia diawali oleh dihadirkannya Adam dan Hawa di muka bumi oleh yang Maha Kuasa akibat dosa yang mereka lakukan di alam surga. Anak-anak bumi, putra putri Adam dan Hawa, beranak pinak dan hidup bersama alam. Musim dan iklim berganti, terpaan bencana, intaian hewan buas, dan tantangan alam lainnya, semua dapat dilalui dengan akal dan kepekaan.

Babak 2: Age of Reasons

Koreografer: Sussi Anddri

Musik: Franco Battiato, Luys de Narvaez, Arcangelo Corelli

Manusia, dengan “akal” yang semakin terasah, temuan-temuan akan filsafat Yunani, perkembangan ilmu, dan musik ritual menandakan awal bertemunya spiritualisme dan ilmu pengetahuan, serta memercikkan secercah pelita di ujung Lorong yang gulita. Waktu berlalu, logika dan ilmu pengetahuan semakin berperan, dan cenderung menjadi landasan hidup manusia Eropa. Filsafat, arsitektur dan kesenian bertumbuh kembang mencapai tingkat yang tak pernah terbayangkan.

Babak 3: The 20th Century

Koreografer: Sussi Anddri & Dinar Karina

Musik: Magma, Ojos de Brujo

Abad ke-20 adalah zaman yang penuh dinamika. Eksplorasi dalam dunia kesenian semakin luas. Unsur-unsur dari luar menjadi bagian dan bahkan pemicu dari perkembangan seni di Eropa. Perang Dunia terjadi dua kali dalam bentang waktu yang tidak terpaut jauh dan dilanjutkan dengan Perang Dingin. Hak asasi manusia mulai mendapat tempat; perbudakan dan penjajahan pun berakhir. Kemerdekaan berbagai negeri terjajah melahirkan dunia yang ketiga. Manusia mulai dapat menyuarakan pendapatnya.

Babak 4: The New Normal

Koreografer: Irninta Dwitika & Andhini Rosawiranti

Musik: Rhythm Salad League, Twelve Titans Music, X-Ray Dog

Pandemi COVID-19 yang sedang dialami oleh seluruh dunia telah mengubah tatanan hidup dan rutinitas manusia. Kita dipaksa untuk melakukan semua aktivitas di rumah. Banyak rencana dan kegiatan yang terpaksa dibatalkan. Tidak sedikit orang yang merasa kebingungan dan cemas karena tidak adanya kepastian kapan pandemi akan berakhir. Pandemi ini seolah mengajak kita untuk merenung dan merefleksikan kembali apa yang manusia telah perbuat. Kesemua ini bisa menjadi obat mujarab, tetapi juga bisa menjadi pemusnah kehidupan. Hidup pada akhirnya adalah mengenai bagaimana kita mengelola konsekuensi.

Untuk kesekian kalinya, manusia kembali dipertanyakan, apakah akan mampu mengelola konsekuensi akibat ulahnya sendiri?

Penari

Namarina Youth Dance (NYD):

  • Andhini Rosawiranti
  • Athaya Puri Syahrial
  • Felicia Harenya Suniastari
  • Irina Putri Sudarsono
  • Irninta Dwitika
  • Joan Dorothea
  • Klara Cintya N. Prameswari
  • Kshanti Aisyah Kendana
  • Sasha Febri Safithri
  • Soraya Nathasya Dwinandry

NYD Apprentice:

  • Adinda Nabila Mutiandra
  • Akeila Keiona Effendi
  • Gisella Karina Emaputri
  • Irmma Darmawan
  • Kyana Hasya Imara
  • Maria Ratrinata Apsari
  • Stefanie Krisan Januar
  • Yohana Puspaningtyas Indrasmoro

Penata Cahaya: Donie Debirkud (PECAHIN)

Koordinator musik: Boo-Boo Sianturi (Rhythm Salad League/Gado-Gado Ensambal)

Penata Visual Panggung: Monica Hapsari

Art Handler: Serrum Art Handling (Oshan Nurisha, Safirul Islami, Mohammad Aldino)

Karya Grafis (Babak 3): Adi Dhigelz

Karya Instalasi Cahaya (Babak 4): Klego Lighting Terror (Nissal Berlindung, Moch. Hasrul)

Videographer: IxoraHigh (Rhendi Rukmana, Ezra Juniar, Ferrol Matthew Poluan)

Video transisi & Animator: Bintang Perkasa

Dokumentasi foto: Adinda Nabila (NAMARINA), Agung Bayuaji (Xin Hua News Agency), Aurel Larasati (NAMARINA), Fransiskus P. S. (Koran Kontan), Garry Lotulung (Kompas), Yose Riandi, Yudha Baskoro (Jakarta Globe)