SoulSphere of Jakarta

DJAKARTA TEMPO DOELOE

Sebagai kota persinggahan, bisa dikatakan budaya Betawi merupakan campuran dari budaya lokal dan berbagai budaya para pendatang yang kemudian menetap di Jakarta.

Toleransi dan harmonisasi adalah kunci utama munculnya yang saling mendukung dan memperkaya.

INTOLERANSI

Dalam perkembangannya, Jakarta sebagai Ibukota mengalami pergerakan ke arah yang lebih “modern”, masyarakatnya juga semakin beragam. Persaingan dan hiruk pikuk Ibu kota membuat sebagian masyarakat terlalu sibuk dengan kepentingan diri sendiri dan tak acuh pada lingkungan sekitar. Hal ini menjadi penyebab lunturnya nilai toleransi yang seharusnya telah mendarah daging dalam budaya kita.

KEHANCURAN

Semakin lunturnya nilai toleransi, empati, serta makin memuncaknya ketidakpedulian kita terhadap sesama menimbulkan perkelahian, pertentangan, rasa frustasi dan ketakutan. Segala sifat negatif tersebut berujung kepada kekacauan dan keterpurukan umat manusia jika tidak segera disadari dan diatasi bersama.

HARAPAN

Satu-satunya jalan keluar dari keterpurukan adalah bangkit dan mengatasi masalah yang ada karena pada dasarnya manusia mempunyai naluri untuk bertahan hidup dan tidak mudah menyerah. Masa depan akan lebih baik jika kita mulai membangun kembali kesadaran serta memupuk rasa empati, kita pun berharap agar keselarasan dan toleransi dapat berjaya kembali.

Koreografer:

Andhini Rosawiranti & Irninta Dwitika

Komposer:

  • Gado-Gado enSambal
  • Gambang Kromong Setia Muda
  • James Dooley
  • Johannes Motschmann
  • Epic Score
  • Really Slow Motion 

Penari NYD:

  • Anastasya Ulliwidya Salim 
  • Andhini Rosawiranti 
  • Anisa Nugrahanti
  • Dwigdi Diksita Rattoe
  • Irina Putri Sudarsono
  • Irninta Dwitika
  • Joan Dorothea
  • Kshanti Aisyah Kendana
  • Saskia Anindita Utomo
  • Soraya Nathasya Dwinandry

NYD Apprentice dan Penari Namarina Dance Academy

  • Klara Cintya Nindita Prameswari
  • Adinda Nabila Mutiandra
  • Arif Surahman
  • Aurel Larasati
  • Mulyazahra Nuralam

Premiered on August 3rd & 4th 2019 at Museum Nasional Indonesia